MUHAMMADIYAH.OR.ID, MALUKU- Pimpinan Pusat Muhammadiyah pada Februari 2017 mendatang, akan menggelar sidang Tanwir di Ambon, Maluku. Sidang Tanwir merupakan sidang tertinggi dibawah Muktamar Muhammadiyah.
Terdapat beberapa pertimbangan-pertimbangan yang ditentukan oleh PP Muhammadiyah dalam memilih Maluku sebagai tuan rumah sidang Tanwir Muhammadiyah. Seperti disampaikan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir ketika bersilaturahim dengan Gubernur Maluku pada Senin (7/11), Ia mengatakan bahwa Maluku merupakan bagian integral terpenting dari sejarah Indonesia dan memiliki peran strategis dalam kancah nasional.
Selain itu, kembali dijelaskan Haedar, dari Maluku telah lahir tokoh-tokoh nasional kepahlawanan maupun tokoh-tokoh bangsa saat ini. “Kendati Maluku pernah mengalami dinamika dan masalah terkait kehidupan beragama, tetapi dari situ muncul kedewasaan dalam kehidupan beragama, kerukunan, damai, dan toleran di masyarakat Maluku,” pungkas Haedar ketika diwawancarai redaksi website Muhammadiyah.or.id di Kantor Gubernur Maluku.
“Muhammadiyah ingin merawat keberagaman tersebut, dan ingin menjadikan masyarakat Maluku menjadi masyarakat yang berkemajuan,” lanjut Haedar.
Kembali ditambahkan Haedar, sidang tanwir yang akan digelar di Islamic Center Kota Ambon tersebut mengusung tema Membangun Karakter Indonesia Berkemajuan, yang diharapkan, bersama masyarakat Maluku, Muhammadiyah ingin mendorong bangsa Indonesia menjadi bangsa yang memiliki karakter kuat, sebagai bangsa yang religius, cerdas berilmu, yang mandiri, dan memiliki solidaritas yang tinggi.
“Dan disaat yang sama, Muhammadiyah juga berkeinginan menjadikan masyarakat Maluku menjadi masyarakat yang berkeunggulan,” tegas Haedar.
Selain itu, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Maluku akan membangun Rumah Sakit dan Universitas Muhammadiyah di Maluku. Dan rencananya peletakan batu pertama pembanguan kedua AUM tersebut akan dilakukan bersamaan dengan Tanwir Muhammadiyah pada Februari mendatang.
“Rumah Sakit dan Universitas merupakan pilar dari kemajuan bangsa dan masyarakat, Muhammadiyah akan terus bekerja keras. Sesuai dengan prinsip Muhammadiyah, sedikit bicara banyak berfikir dan bekerja,” tutup Haedar. (adam)