MUHAMMADIYAH.OR.ID, MALANG - Gelaran wisuda Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang diikuti 1.111 wisudawan dan wisudawati ini diwarnai dengan kehadiran tiga tokoh bangsa, yaitu Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prof. Pratikno, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Prof. Muhadjir Effendy, dan anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Prof. Malik Fadjar.
Di hadapan ribuan wisudawan yang hadir, Rektor UMM Fauzan menyematkan jas almamater pada Mensesneg Pratikno sebagai simbol warga kehormatan UMM, didampingi Malik Fadjar dan Muhadjir Effendy yang masing-masing hadir sebagai ketua dan wakil Badan Pembina UMM.
Dalam orasi ilmiahnya, Pratikno mengucapkan selamat pada UMM yang telah melahirkan banyak sarjana, sekaligus berpesan agar para wisudawan nantinya mampu berkontribusi bagi kemajuan bangsa. “Saya merasa terhormat dikukuhkan sebagai warga kehormatan UMM,” kata mantan rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) ini.
Pratikno berharap, kultur UMM sebagai kampus yang mandiri dapat memotivasi para wisudawan untuk berperan penting di kancah global, salah satunya dengan menjadi entrepreneur.
“Saya prihatin dengan peringkat kewirausahaan kita yang rendah. Berdasarkan Global Entrepreneurship and Development Index (GEDI) 2016, kita berada di peringkat 90 dunia, bahkan lebih rendah dari enam negara ASEAN,” paparnya.
Sekalipun prihatin dengan peringkat kewirausahaan Indonesia, Praktikno tak lupa mengingatkan pentingnya rasa bangga pada Indonesia, karena dalam konteks kemajemukan, bangsa ini telah sangat siap menghadapi dunia yang kian mengglobal.
Sementara itu, Mendikbud Muhadjir yang berpidato mewakili Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengatakan, kelebihan UMM adalah kultur kemandirian yang dimilikinya. “Sejak kelahirannya, UMM selalu bisa menentukan masa depannya tanpa ketergantungan pada negara. Kultur inilah yang perlu dimiliki lulusan UMM,” kata Rektor UMM periode 2000-2015 ini.
Muhadjir turut mengutip pepatah Arab yang bermakna, apa yang terjadi hari ini adalah mimpi hari kemarin. “Untuk itu, tugas saudara adalah membangun impian untuk masa depan. Persembahkanlah impian Anda untuk kepentingan bangsa yang kita cintai ini,” pungkasnya.
Tak lupa, Malik Fadjar turut memberi nasehat agar lulusan UMM mengingat petuah pendiri Muhammadiyah KH Ahmad Dahlan, yaitu pertama, jadilah ulama atau orang-orang berilmu yang bermanfaat bagi masyarakat. Kedua, jangan berhenti mengikuti kemajuan dan perkembangan zaman. “Dan yang terpenting, jangan merasa lelah mengabdi pada bangsamu,” pesan Malik. (adam)
Sumber : Humas UMM