MUHAMMADIYAH.OR.ID, MALANG - Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu’ti mengatakan, pesatnya perkembangan zaman mengharuskan Muhammadiyah untuk bergerak semakin meluas, utamanya dalam hal ekonomi dan juga menginternasionalisasikan Muhammadiyah.

“Muhammadiyah sudah bergerak dengan pesat dalam bidang pendidikan, kesehatan dan sosial. Seiring perkembangan dunia, sebaiknya Muhammadiyah juga serius menggarap bidang ekonomi ke depannya,” kata Mu’ti pada resepsi Milad Muhammadiyah ke 104 yang diadakan oleh Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) di Dome UMM, Jumat (2/12). 

Mu’ti menjelaskan mengapa faktor ekonomi juga perlu menjadi garapan Muhammadiyah, karena menurutnya perekenomian dunia semakin perlahan akan dikuasai oleh Islam nantinya.

Potensi umat Islam, lanjut Mu’ti, sangat besar dalam bidang ekonomi. Namun, bidang ini masih belum digarap secara maksimal oleh warga Muhammadiyah. Tidak hanya menyinggung masalah perekonomian saja, pria kelahiran Kudus tersebut juga menyebutkan internasionalisasi Muhammadiyah.

 “Harapan dunia kepada Muhammadiyah sangat besar, maka Muhammadiyah harus membuktikkan harapan umat tersebut,” jelasnya. 

Sejak pascakemerdekaan, negara-negara berkembang yang mayoritas muslim mulai terjadi perkembangan ekonomi yang sangat pesat. "Kunci muslim maju adalah tidak meninggalkan ibadah dan Tuhannya meskipun usahanya berhasil," ujar Mu’ti.

Muhammadiyah menuju internasionalisasi memiliki tujuan untuk bermanfaat bagi masyarakat dunia. “Bukan hanya masyarakat Indonesia saja yang perlu digarap oleh Muhammadiyah, namun masyarakat dunia lainnya juga perlu mendunia,” kata Mu’ti.

Mu’ti juga menyampaikan bahwa perkembangan Muhammadiyah yang pesat ini dikarenakan Muhammadiyah selalu memberi. “Berkembang tidak boleh membenci, berkembang tidak boleh membawa mafsadat, tapi harus membawa manfaat,” jelas Mu’ti.

Lebih lanjut kata Mu’ti hingga saat ini, Muhammadiyah masih terus memberikan manfaat bagi masyarakat Indonesia bahkan masyarakat dunia. "Saya baru saja meresmikan ranting istimewa di Inggris. Tidak hanya cabang istimewa yang ada di Inggris, bahkan ranting pun ada. Ini tandanya Muhammadiyah diharapkan di dunia internasional," jelas Mu'ti. 

Kontributor : Abdul Jalil

Redaktur : Dzar Al Banna