MUHAMMADIYAH.OR.ID, TASIKMALAYA – Ihsan merupakan salah satu akidah ibadah yang bersifat transformatif. Disampaikan Haedar Nashir, Ketua Umum PP Muhammadiyah, Nabi Muhammad SAW mengajarkan ihsan kepada umatnya karena ihsan merupakan tangga rohani yang paling berat yang harus dilalui umat muslim.
“Jika kita berbuat baik kepada orang lain, dan kemudian orang lain membalasnya dengan kebaikan itu merupakan hal yang lumrah. Namun, ketika kita dijahati oleh orang lain, dan kita membalasnya dengan kebaikan, itu merupakan bentuk ihsan yang sesungguhnya,” ujar Haedar, Rabu (28/12) ketika memberikan sambutan dalam acara Silaturahim dan Milad UM Tasikmalaya ke 2 di Aula Graha UM Tasikmalaya.
Haedar mencontohkan sifat Ihsan yang dilakukan Nabi Muhammad SAW ketika melakukan hijrah ke Thaif. Saat itu Nabi Muhammad dilempari batu oleh kaum Thaif, dan Malaikat Jibril menawarkan kepada Nabi Muhammad untuk memberikan sanksi dan azab kepada kaum Thaif, namun Nabi Muhammad SAW melarang Malaikat Jibril untuk melakukannya.
“Alangkah indahnya jika para tokoh ulama dan umat muslim dapat berjiwa besar dalam mengarungi kehidupan yang penuh dengan kepelikan ini,” ucap Haedar. (adam/dzar)