DENPASAR, MUHAMMADIYAH.OR.ID – Karakter Muhammadiyah yaitu sedikit berbicara dan banyak bekerja. Dari karakter inilah Muhammadiyah melahirkan banyak amal usaha, mulai dari bidang pendidikan hingga bidang kesehatan. “Karakter inilah yang harus banyak dipelajari dan diterapkan oleh warga Muhammadiyah,” kata Yunahar Ilyas, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, saat menghadiri acara puncak Resepsi Milad 104 tahun Muhammadiyah Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Bali di Hotel Grand Shanti Denpasar, Rabu malam (28/12).

Yunahar Ilyas mengatakan Muhammadiyah merupakan gerakan Islam modern terbesar di dunia yang  memiliki berbagai karakter, yaitu memegang teguh kepada Al-Quran dan As- Sunnah.

Muhammadiyah tidak terikat dengan aliran teologis dan mazhab fikih manapun tetapi Muhammadiyah tetap mempelajari itu semua dan mengambil mana yang sesuai dengan Al- Qur’an dan As-Sunnah

Selanjutnya kata Yunahar, Muhammadiyah bersifat tajdid atau gerakan pembaharuan. Artinya Muhammadiyah merupakan gerakan untuk memurnikan aqidah dari syirik, khurafat dan tahayul, memurnikan ibadah dari bid’ah dan memurnikan akhlak dari nilai-nilai luar yang bertentangan dengan Al- Qur’an.

“Tajdid ini juga merupakan dinamikasi pengembangan ajaran al-Qur’an dan As- Sunnah ke dalam berbagai macam aspek kehidupan mulai dari sosial, politik, ekonomi, seni, budaya dan lain- lain,” ujar Guru Besar FAI UMY ini.

Karakter Muhammadiyah yang selanjutnya yaitu sedikit berbicara dan banyak bekerja. Dari karakter inilah Muhammadiyah melahirkan banyak amal usaha, mulai dari bidang pendidikan hingga bidang kesehatan. “Karakter inilah yang harus banyak dipelajari dan diterapkan oleh warga Muhammadiyah,’ tutupnya.

Resepsi milad ini menghadirkan seluruh Pimpinan Wilayah dan Pimpinan Daerah Muhammadiyah, Aisyiyah dan Organisasi Otonom serta sesepuh Muhammadiyah di Bali.

Reporter: Firda Amelia / Red: Dzar Al Banna