Kamis, 16 Januari 2025
Home/ Berita/ Penghinaan Pancasila oleh Militer Australia, Ini Kata Ketum Hizbul Wathan Muchdi PR

Penghinaan Pancasila oleh Militer Australia, Ini Kata Ketum Hizbul Wathan Muchdi PR

 
 
MUHAMMADIYAH.OR.ID, MEKKAH - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menyampaikan bahwa Indonesia saat ini tengah menangguhkan kerja sama latihan militer gabungan dengan Australia karena adanya kasus penghinaan terhadap Pancasila yang merupakan lambang ideologi bangsa. 
 
Gatot menjelaskan bahwa pada saat latihan gabungan dengan militer Australia, pelatih dari pasukan khusus TNI AD menemukan bahwa kurikulum yang diberikan kepada siswa di sana mengandung materi yang mendiskreditkan bangsa Indonesia. Bentuk-bentuk pendiskreditan itu, kata dia, antara lain soal Papua yang harus merdeka, serta Pancasila yang dipelesetkan menjadi "Pancagila". 
 
Ketua Umum Kwatir Pusat Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan (HW) Mayor Jenderal TNI (Purn) Muchdi Purwoprandjono  mengatakan bahwa langkah yang diambil Jenderal TNI Gatot sangatlah tepat.
 
Ia juga menyatakan keprihatinannya atas kejadian tersebut. “Tentu warga negara manapun bila ideologinya dilecehkan pasti tidak akan menerima,” kata Muchdi saat dihubungi redaksi Muhammadiyah.or.id, Jum’at (6/1) disela-sela Ibadah Umrohnya di Mekkah. 
 
Mantan Komandan Jenderal KOPPASUS tersebut mengatakan, rakyat pasti tersinggung dengan adanya kejadian ini, apalagi mereka yang pernah berjuang menjadi prajurit untuk membela negara.
 
“Saya yang mantan prajurit saja tidak akan terima apabila ideologi negara dilecehkan, apalagi menjadi prajurit itu tidak mudah karena rela berkorban demi nusa dan bangsa,” tegasnya. 
 
Muchdi juga mengatakan bahwa hubungan antara Indonesia dan Australia kerap mengalami pasang surut.
 
“Seperti kehidupan kita biasanya, antar dua orang pribadi saja kerap ada permasalahan, begitu juga dengan hubungan politik internasional, kenegaraan yang sering terjadi pasang surut,” tutupnya. (adam)
 
Reporter : Syifa Rosyiana Dewi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *