Jum'at, 17 Januari 2025
Home/ Berita/ Kunjungi PP Muhammadiyah, Ponpes Gombara Makassar Diberi Pemahaman Ummatan Wasathan

Kunjungi PP Muhammadiyah, Ponpes Gombara Makassar Diberi Pemahaman Ummatan Wasathan

YOGYAKARTA, MUHAMMADIYAH.OR.ID – Pondok Pesantren (Ponpes) Muhammadiyah Gombara Makassar Sulawesi Selatan, berkunjung ke kantor PP Muhammadiyah Yogyakarta, jalan Cik Ditiro 23 Yogyakarta, Selasa (10/1).

Wakil Direktur Kepesantrenan, Amir MR saat bertandang ke kantor website muhammadiyah.or.id mengatakan kunjungannya kali ini dalam rangka bersilaturahim dengan Ayahanda PP Muhammadiyah di Yogyakarta.

Diikuti puluhan siswa Madrasah Aliyah berjumlah 80 orang putera dan puteri, rombongan kemudian disambut oleh Ustaz Syakir Jamaludin, dari Majelis Tabligh PP Muhammadiyah.

Ustaz Syakir yang asli dari Makassar dan juga alumni Mualimmin Muhammadiyah Yogyakarta ini mengatakan Muhammadiyah itu organisasi besar. “Beruntung kalian bisa mengenal Muhammadiyah sejak dini”, ujarnya.

Ustaz Syakir mengutip ayat “Dan demikian (pula) Kami menjadikan kamu (umat Islam) ummatan  wasathan (umat yang adil dan pilihan) agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan manusia) dan agar Rasul (Muhammad) menjadi  saksi atas (perbuatan) kamu…” (QS. al-Baqarah/2: 143).

Dalam ayat tersebut, kata Ustaz Syakir terdapat istilah ummatan wasathan. Kata wasath berarti tengah, pertengahan, moderat, jalan tengah, seimbang antara dua kutub atau dua ekstrim (kanan dan kiri).

Menurutnya, Muhammadiyah itu sebagai organisasi besar yang memiliki peran ummatan wasathan.

“Ummatan washatan adalah umat yang bersikap, berpikiran, dan berperilaku moderasi, adil, dan proporsional antara kepentingan material dan spiritual, ketuhanan dan kemanusiaan, masa lalu dan masa depan, akal dan wahyu, individu dan kelompok, realisme dan idealisme, dan orientasi duniawi dan ukhrawi”, papar dia.

Umat yang mengambil jalan tengah berarti tidak kikir dan tidak boros, tidak berlebihan sekaligus tidak berkekurangan. “Semuanya dilakukan secara seimbang, proporsional, dan adil, tidak berat sebelah, dan tidak zhalim”, ujar dosen FAI UMY ini.  (dzar)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *