MUHAMMADIYAH.OR.ID, BENGKULU – Salah satu ciri Muhammadiyah yaitu Al-Ikhlas. Al-Ikhlas menurut Yunahar Ilyas, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah merupakan model utama gerakan Muhammadiyah dari dulu hingga sekarang. Terdapat tiga unsur Al-Ikhlas dalam Muhammadiyah, pertama niat kita karena Allah, kedua mencari ridho Allah, dan terakhir di akhirat masuk surga.
Yunahar juga mengatakan bahwa orang yang ikhlas itu staminanya kuat, semua orang Muhammadiyah itu pelit pujian tapi dikritik senang karena dikritik itu konsultasi gratis.”Modal kita cuma satu sabar, kalau benar yang disampaikan ya kita terima kalau tidak ya sabar dan bilang terimakasih. Jangan cepat mutung,” ujar Yunahar, Minggu (29/1) dalam acara Tabligh Akbar yang diselenggarakan oleh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Bengkulu di Universitas Muhammadiyah Bengkulu.
Selain itu, Yunahar juga mengatakan, sebelum kita menilai ataupun melakukan sesuatu hal yang terpenting yang harus kita miliki yaitu Al-Fahmu (Faham) terhadap sesuatu yang akan kita lakukan. “Sebelum kita beramal kita juga harus faham, banyak di Indonesia yang kerja mati-matian karena salah faham akhirnya terjerumus ke lubang yang salah,” ungkap Yunahar.
Dalam Perkaderan di Muhammadiyah sendiri lanjut Yunahar, terdapat materi faham agama dalam Muhammadiyah yang lebih bersifat metodologi. Hal ini bertujuan agar kader Muhammadiyah harus benar-benar faham tentang Islam dan Muhammadiyah.
“Memahami Islam itu tidak sebentar, makanya jangan sampai salah faham,” lanjut Yunahar.
Dalam perkaderan sendiri terdapat pula materi tentang faham Muhammadiyah, baik dari segi organisasi, ideologi dan gerakan disekolah-sekolah Muhammadiyah terdapat materi yang biasa dikenal Al-Islam dan Kemuhammadiyahan.
“Muhammadiyah itu nomer satu adalah gerakan islam, dan juga gerakan dakwah yang mengajak kebaikan atau amar ma’ru nahi mungkar, dan tajdid itu juga merupakan ciri khas Muhammadiyah,” terang Yunahar.
Tujuan Muhamamdiyah itu sendiri yaitu menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. “Kalau ditanya orang, mana contoh masyarakat Islam yang sebenar-benarnya, itu adalah tujuan abadi Muhammadiyah. Untuk mencapai itu yang harus dilakukan adalah usaha yang sungguh-sungguh,” pungkas Yunahar. (syifa/adam)