MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA – Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Yunahar Ilyas mengatakan bahwa kita harus menghargai setiap Muslim, siapapun dia yang memulai pidato ketika mengalami kesalahan memulai pidato, sambutan atau ceramah dengan muqaddimah dalam bahasa Arab yang isinya memuji Allah SWT, mengikrarkan dua kalimah syahadah dan kalimat tauhid lainnya, mengucapkan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW.
"Jika ada bacaan yang kurang fasih atau salah ucap tidak seharusnya dijadikan bahan olok-olok. Kalau sering dilafazhkan lama-lama bacaan itu fasih juga," tegas Yunahar, Selasa (28/2) di Yogyakata.
Sependapat dengan Yunahar, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir menegaskan, bahwa dakwah itu memperluas dan mengayomi, bukan mempersempit dan menjadikan orang menjauh dari Islam.
“Kita umat Muslim perlu makin tawadhu dalam berislam sehingga mengikuti jejak Nabi Muhammad yang menunjukkan uswah hasanah. Nabi sangat arif dalam membimbing umatnya,” jelas Haedar. (adam)