MUHAMMADIYAH.OR.ID, KENDAL– Konferensi Pimpinan Wilayah (KONPIWIL) Pra Musyawarah Wilayah (MUSYWIL) Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Jawa Tengah XXII sukses dilaksanakan. Dengan mengusung tema “Aktualisasi Gerakan Keilmuan Menuju Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Tengah Berkemajuan”, Jum’at (3/3). Dalam acara tersebut dimeriahkan oleh beberapa penampilan, turut hadir dalam acara ini Kepala SMK Muhammadiyah 3 Weleri, Yusuf Darmawan serta Ketua Umum Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kendal, Muslim Rahmadi.
Ketua Umum Pimpinan Wilayah IPM Jawa Tengah, Ahmad Irmawan, menyampaikan periode kepemimpinannya tinggal satu hari lagi. “Bermusyawarahlah dengan baik, ini merupakan musyawarah tertinggi dalam tingkat wilayah,” kata dia.
Sementara itu, Muslim dalam sambutannya menyampaikan kata-kata penyemangat yakni jauh tak menjadi halangan, hujan tak menjadi rintangan. Walaupun jauh tetapi masih bersemangat untuk datang ke kabupaten Kendal ini, dari Ujung Barat sampai Ujung Timur berkumpul dalam rangka berdakwah.
“Spirit IPM sudah ada sejak zaman Rasulullah, ketika Ali Bin Abi Thalib didakwahi dan diajak berdakwah oleh Rasulullah, ketika Ali menggantikan Rasullullah dikamar tidurnya saat Rasulullah berhijrah dan rumahnya dikelilingi oleh kaum kafir Qurais. Menjadi seorang kader tidak boleh tingak tinguk, imbas imbis, dan godal gadul,”.
Ia melanjutkan menjadi kader harus bersemangat, tidak boleh diam, diamnya orang-orang baik akan mudah tertulari hal-hal yang tidak baik oleh orang-orang yang nggak baik tetapi bersemangat. Sebagai kader harus siap menjadi benteng. Tidak Cuma harta, nyawapun harus siap.
“Kita jangan sampai seperti kucing yang mati di tengah-tengah tumpukan ikan asin, kita mempunyai sekolah-sekolah Muhammadiyah yang sangat banyak, kita harus mengaktifkan IPM disetiap Ranting, Cabang, Daerah hingga ke Pusat, agar dakwah para kalangan pelajar dapat berlangsung, agar maksud dan tujuan IPM dapat terealisasi,”
Muhammadiyah, menurutnya, menjadi tenda besar yang mengurusi seluruh lapisan masyarakat, tidak membeda-bedakan. “Semuanya akan diurusi,” tutupnya. (syifa)
Kontributor : Nur Khoerul Setiawan